Seperti air, mereka bergerak luwes mengisi setiap celah-celah kosong. Kecepatannya nyaris menandingi sel jantan yang melesat memburu sel betinanya. Katanya sih memang harus cepat, karena ini merupakan kompetisi sengit untuk memperebutkan celah-celah terbaik.
Namun seperti semacam kontradiksi, masing-masing dari mereka juga memiliki kode naluriah alami yang seolah-olah telah melalui serangkaian musyawarah akbar hingga akhirnya diamini dan dimandatkan;
"Bergeser serapat mungkin agar dapat menciptakan celah-celah baru bagi mereka yang terancam tergusur karena gagal merengkuh celahnya."
Manis sekaligus kejam, para penunggang kuda-kuda besi, penakluk jalan-jalan ibukota.
Image from Google |